Warga Burangkeng Tolak Perluasan TPAS
KABUPATEN BEKASI- Wacana Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan untuk memperluas Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Burangkeng. Kepala Desa Burangkeng Nemin mengaku Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak pernah melakukan komunikasi atau berkirim surat secara resmi dengan Pemdes Burangkeng. Masyarakat tahu hanya melalui pemberitaan yang beredar di media. "Wacana ini kan sudah digulirkan sudah lama, namun saya selaku kepala desa, belum diajak bicara, mau dilebarin berapa, gimana fisiknya, anggaran berapa, jumlah berapa hektare, saya tidak pernah tahu, surat secara resmi ataupun komunikasi pun belum ada," kata Nemin kepada awak media. Menanggapi wacana perluasan itu, Nemin mengatakan masyarakat Desa Burangkeng bakal melakukan penolakan. Pasalnya hingga saat ini pengelolaan TPAS Burangkeng tidak dikelola dengan baik. "Warga Desa Burangkeng menolak atas rencana di tersebut mengingat pengelolannya yang sangat amburadul tidak di kelola dengan baik, sangat mengganggu lingkungan, terutama urusan kesehatan,"kata Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini. Nemin mengatakan sampah TPAS Burangkeng hanya ditimbun, antrean truk-truk pengangkut sampah pun kerap terjadi yang menimbulkan kemacetan. Posisi TPAS Burangkeng pun berada di tengah lingkungan warga. "Buat dulu analisa dampak lingkungan (amdal), jangan bicara dulu perluasan, bicara amdal, sampaikan dulu ke masyarakat, kehadiran TPA tidak mengandung dampak ke masyarakat, kesehatan, air minum, lingkungannya gimana. Harus dibuat dulu amdalnya, jangan dulu mikirin perluasan, amdalnya aja belum bener,"kata dia. Nemin menegaskan pemdes Burangkeng punya hak untuk melakukan penolakan perluasan TPAS Burangkeng, mengingat desa mempunyai hak otonom menurut UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa. "Yang sekiranya tidak menguntung buat warga, apalagi banyak merugikannya terutama kesehatan desa punya hak untuk menolak kebijakan pemda,"tuturnya. Nemin juga menjelaskan TPAS Burangkeng sudah terkunci seluas 11,6 hektar, jika perluasan harus terlebih dahulu melakukan perubahan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi. Sebelumnya Dani Ramdan menyampaikan akan melakukan perluasan TPAS Burangkeng sekitar lima hektar untuk mengatasi permasalah TPAS Burangkeng yang sudah overload atau melebihi kapasitas. (dim/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: